Translate This Article

Rabu, 26 Februari 2014

Thawaf Wada’ dan Jawaban Langsung dari Doa yang Dipanjatkan

Hari itu adalah hari terakhir kami di Makkah karena esok kami akan bertolak ke Madinah. Sebelum kami keluar Makkah dan ninggalin Masjidil Haram, kami melakukan thawaf wada’. Thawaf wada’ adalah thawaf perpisahan. Para jamaah diwajibkan melakukan thawaf ini jika mau ninggalin kota Makkah. Tatacaranya sama dengan thawaf ketika umrah/haji yaitu keliling Ka’bah melawan arah jarum jam 7x. Yang membedakan adalah thawaf wada ini dilakuin pas jamaah akan keluar dari kota Makkah. Dengan dilakukannya thawaf wada’, makan jamaah tidak diperkenankan lagi sholat/ibadah di Masjidil Haram.

Pas aku lagi thawaf wada’, suasana Makkah saat itu masih pagi. Kalau ga salah jam 6/7 pagi. Kami kesana pagi biar ga kepanasan pas thawafnya. Karena kalau udah tengah hari arena thawaf di tengah Masjidil Haram akan terasa panas menyengat. Arena thawaf letaknya di tengah Masjidil Haram (Masjidil Haram letaknya mengelilingi Ka’bah dan Ka’bah, bukit Shafa-Marwa masuk lingkungan Masjidil Haram). Kalau Masjidil Haram itu ada atapnya dan bisa sholat mulai dari ground floor sampai lantai 3 (naik turun pakai eskalator), untuk arena thawaf sendiri beratap langit alias ga ada atapnya. Cuma lantai thawaf dan Masjidil Haram itu ga panas saat dipijak karena dari marmer. Selain itu di tiap sisi arena thawaf dan Masjidil Haram selalu ada AC yang nyala untuk kenyamanan para jamaah beribadah.

Ada kejadian2 menakjubkan waktu ane lagi thawaf wada’. Tapi sebelumnya kita balik dulu ke gambar bagian2  Ka’bah ini : 

 20. Ka'bah dan bagian2nya

Ini dia kejadian2 yang ane benar2 alami sewaktu thawaf wada’ :
1.       Telapak kaki tergilas kursi roda
Mungkin ini adalah kejadian ga nyenengin bagi orang2. Tapi buatku ini adalah salah satu usaha buat makin dekat ke Ka’bah. Karena saat kami umrah barengan sama renovasi perluasan masjidil Haram, so jamaah yang berjalan kaki dengan yang pakai kursi roda ditempatkan di arena thawaf bawah. Sebelum renov, jamaah berkursi roda (kaum difabel dan orangtua yang ga kuat thawaf sambil jalan) ditempatkan di lintasan thawaf atas. Selama renov ini lintasan thawaf di lantai 2 dirobohin dan akan diganti dengan lintasan baru yang lebih luas dan lebih dekat dengan Ka’bah. Jadi mau ga mau kita yang jalan kaki campur dengan pemakai kursi roda. Pas itu telapak kaki kananku tergilas kursi roda seorang ibu2 tua berciri fisik Timteng berbadan tambun yang didorong oleh tukang dorong kursi roda. Pas kejadian itu ibu tadi juga kerasa kalau rodanya giles sesuatu. Sempat ibu itu minta tukang dorong kursi roda berhenti karena ga sengaja gilas telapak kakiku. Cuma bentar. Abis itu kita sama2 lanjut lagi. Dan ajaibnya kakiku cuma ngilu dikit. Buat thawafpun ga kerasa sakit padahal kalau inget badan ibu di kursi roda tadi mungkin bobotnya bisa sekitar 90 kiloan. Subhanallah...

2.       Nyentuh dan nyium Hajar Aswad
Ini pernah ditulis juga di postingan sebelumnya. Kami sekeluarga berusaha tetap ada dalam 1 kelompok kecil dan terus berusaha nerobos orang2 sebelah kiri kami biar kami makin dekat ke Ka’bah untuk bisa nyentuh dan nyium Hajar Aswad. Karena banyak orang yang ingin ngelakuin hal yang sama kayak kami, maka usaha kami juga ga mudah. Ada orang2 yang pakai cara kasar dengan dorong orang lain yang bukan dari rombongannya agar jauh dari Hajar Aswad. Kami sekeluarga sempat ngalamin juga. Tapi Allah tau usaha hambaNya yang sungguh2 dengan yang curang. Saat kami agak jauh dari Hajar Aswad, bapak melafalkan takbir dengan lantang. Dan saat itu juga kami benar2 bisa nyentuh hajar Aswad dan di putaran berikutnya aku dan adek bisa nyium Hajar Aswad.
 
3.       Sholat di Hijr Ismail
Bagi yang belum tau Hijr Ismail bisa liat gambarnya di atas. Bentuknya adalah tempat kecil di samping Ka’bah dibatasi oleh tembok marmer ½ lingkaran. Hijr Ismail adalah salah satu tempat mustajab buat berdoa selain di depan Maqam Ibrahim dan Multazam. Dan kami sekeluarga berhasil sholat 2 rekaat dan berdoa disana bergantian. Bisa dibayangin tempat sekecil itu diisi banyak orang dari berbagai penjuru dunia untuk sholat dan berdoa. Rasa syukur kami ga terbendung pas itu. Kami benar2 makin yakin kalau Allah mengabulkan permintaan kami saat itu juga, sholat di Hijr Ismail dan berdoa disana.

4.       Berada di Multazam

Mari liat gambar lagi. Multazam itu letaknya diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Kalau ga salah itu pada putaran thawaf terakhir kami bisa sampai di Multazam. Perjuangan dan doa kami ga sia2. Allah mudahkan semuanya dan kami bisa ada di Multazam. Di depan Multazam kami benar2 bersyukur dan berdoa sambil sesenggukan karena kami bener2 bisa ada di depan Multazam. Banyak pula yang keadaannya sama kayak kami. Di depan Multazam inilah saat yang paling lama dari kami saat berdoa karena keadaannya benar2 kondusif dan nyaman buat berdoa. Alhamdulillah. Sekali lagi Allah tunjukkan kekuasaanNya pada kami semua. Allah Maha Adil, Maha Menepati janji, Maha Mengabulkan doa, Maha Tahu, Maha Segalanya. Aku jadi ingat salah satu ayat yang bunyinya : 
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Q.S al_Ankabut : 2)
dan di ayat yang lain :
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Alam Nasyrah : 5)

Abis selesai thawaf wada’, kami keluar dari lintasan thawaf trus pelukan sekeluarga karena kami udah rampung ibadah umrah. lagi2 air mata kami ga terbendung karena seneng, lega, haru dan perasaan2 lain yang campur jadi satu pas itu. Buat mulihin tenaga abis thawaf, kami lalu minum zam2. Kami lanjut liat2 keadaan Masjidil Haram pas renovasi.

Minggu, 23 Februari 2014

City Tour Makkah (Part 2)

 Jabal Tsur sama Jabal Rahmah udah. sekarang saatnya menuju destinasi berikutnya : 

3. Arafah, Muzdalifah, Mina
Perjalanan dilanjut melewati Padang Arafah yaitu padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur Makkah. Penampakannya daratan pasir luas ga berpenghuni dikelilingi bukit2 batu. Setiap musim haji menjelang tanggal 9 Dzulhijjah Arafah didatangi umat Islam dari seluruh dunia untuk wukuf. Trus lewat Muzdalifah yang terletak antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah ini jamaah haji bermalam (mabit) dan mengambil 70 atau 49 butir batu kecil untuk persiapan lempar jumroh di Mina. nah pas lewat Mina, muthawwif jelasin ke kita kalau jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari lempar jumroh. Kami liat banyak tenda2 disana. Saat itu kosong karena bukan musim haji. Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan karena untuk keperluan ibadah aja. Selain itu Mina juga  dipakai buat lokasi penyembelihan kurban. Di Mina ada Masjid Khaif, masjid dimana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat ibadah Haji.

 15. Tenda2 di Mina

4. Masjid Ji'ronah
16. Masjid Ji'ronah

Bis terus melaju menuju Masjid Ji’ronah. Sesuai namanya masjid ini terletak di daerah Ji’ronah sekitar 22 km di timur laut Makkah. Luas masjidnya sendiri mencapai 1.600 M2 dan nampung hingga 1.000 jama’ah shalat. 
Karena Ji’ronah merupakan tanda batas haram maka di masjid ini jadi tempat miqat, dimana harus memakai pakaian ihram dan berniat ihram sebagai syarat memasuki tanah suci Mekkah. Dari sinilah Rasulullah SAW berihram untuk melakukan umrohnya yang ke tiga kali. Ji’ronah merupakan tempat miqat umroh yang paling afdhal bagi penduduk Makkah, juga merupakan miqat paling tinggi derajatnya dibanding miqat yang lain. Ini menurut kebanyakan pendapat para ulama. Rasulallah SAW sendiri melakukan umroh dari Ji’ronah. Beliau bermukim di sana selama 13 hari dan berihram dari sana. Makanya ada beberapa anggota rombongan umrah kami yang mengambil miqat di masjid ini untuk menjalankan umrah kedua.

Didaerah ini ada beberapa tempat ziarah, salah satunya sebuah masjid dan Sumur Bir Thoflah (sumur yang airnya dikenal punya rasa tersendiri). Menurut riwayatnya sumur ini dulunya terdapat salah satu mukjizat Rasulullah SAW pas kehabisan air usai perang Hunain. Rasulullah SAW bersama para pejuang Islam berhenti untuk membagi-bagikan hasil kemenangan. Karena persediaan air habis dan ga ada sumur, Rasulallah SAW memukulkan tongkatnya lalu keluarlah air. Air ini sering dipercaya dapat nyembuhin penyakit dan ga pernah kering.

Sewaktu di Ji’ronah kami turun dari bis dan melihat2 keadaan sekitar. Banyak jamaah yang berihram disini. Banyak juga para pedagang yang nawarin sovenir khas Tanah Suci kayak parfum, gelang khas, tasbih, kurma dll. Cukup menarik. Tapi aku tertarik sama satu makhluk kecil diluar masjid, tepatnya di depan toilet laki2 masjid. Ada seorang anak laki2 mungkin umurnya 4 taun bawa baju ihram bapaknya dan nungguin di depan toilet. Muka lucu anak2 khas Timur Tengah dengan postur kecil bikin aku ambil gambar diam2 disana. entah kenapa aku suka banget liat tingkah polah bocah kecil, apalagi yang punya Arabian face kayak gini, he3... ini dia bocahnya :D
 18. Tampak samping :D

19. Cemas nungguin bapaknya ga keluar2

20. Berat bawa baju ihram bapaknya, kasian XD

Abis semuanya di dalam bis lagi, kami lanjutin perjalanan kembali ke Makkah untuk menjalankan sholat dzuhur dan makan siang. Okay, itu tadi ziarah di Makkah. Nanti ada juga ziarah di Madinah. Can’t wait to share. Sure! :D

Kamis, 20 Februari 2014

City Tour Makkah (Part 1)

Welcome again to my blog :D Kali ini aku mau bahas soal jalan2 asyik di Makkah dan sekitarnya. Kalau kita ikut biro perjalanan haji/umrah jalan2 atau yang biasa disebut ziarah/city tour ini biasanya udah sepaket. Karena rombongan kami berada di Mekkah dulu baru ke Madinah makanya aku mau cerita yang ziarah Makkah dan sekitarnya. Jadi pas pagi2 abis sholat subuh para jamaah sarapan dulu. Abis sarapan kami keluar hotel karena udah ditunggu sama muthawwif dan kabiro kami di bis yang akan bawa kami ziarah. Abis berdoa bis pun jalan. Di Arab Saudi kendaraan jalan di lajur kanan. Jalan yang kami lalui itu crowded banget karena masih di seputaran Makkah banyak para jamaah umrah yang seliweran dimana-mana, jadi bis jalan pelan2. Tapi gapapa karena pelan2 makanya kami bisa liat susasana kota Makkah yang khas dengan banyaknya para jamaah di tiap sudut,  bukit2 batu, gurun pasir, hotel2 untuk para jamaah dengan berbagai macam kelas, restoran (ane liat ada beberapa restoran Indonesia disana), dan yang ga kalah dengan negara2 lainnya adalah mall sama outlet2 fashion kenamaan dunia macam Giordano, Gucci, LV dll. Ane jadi tau kalau masyarakat Makkah juga punya selera tinggi untuk urusan fashion, hmmm...

 1.Jabal Tsur
Makkah dari waktu ke waktu makin berkembang. Gurun pasir yang tandus disulap jadi gedung2 tinggi buat hotel, toko oleh2 haji/umrah, restoran dengan berbagai macam menu baik Timur Tengah, Asia (terutama Indonesia), India, maupun Turki. Dan ga terasa bis melaju agak kenceng karena udah mulai masuk wilayah yang bisa dibilang lebih longgar daripada jalan sebelumnya. Ga berapa lama kemudian muthawwif bilang kita akan ziarah ke Jabal Tsur dulu. Di Jabal (gunung) Tsur ada Gua Tsur yaitu tempat dimana dulu Rasulullah berlindung sama Abu Bakar ash Shidiq pas mau hijrah ke Madinah. Letaknya +/- 4 km selatan Masjidil Haram dengan tinggi +/- 748 mdpl. Gua ini punya 2 pintu yaitu di barat yang dipakai Nabi dan sahabat masuk. Sedangkan pintu timur itu pintu baru yang emang sengaja dibuat biar jamaah yang ziarah mudah keluar.

Jadi singkat kisah ketika Rasulullah hendak dibunuh oleh kaum kafir Quraisy kala itu, maka Allah memerintahkan beliau untuk hijrah ke Madinah. Rasulullah lalu menemui sahabat Abu Bakar dan Abu Bakar meminta untuk ikut serta. Akhirnya Rasulullah bersama Abu Bakar berjalan ke arah selatan Makkah. Rasulullah hendak ke Madinah di arah utara Makkah namun beliau bersama Abu Bakar memutar arah ke selatan dulu karena jika Rasulullah dan abu Bakar melalui jalan pada umumnya (langsung ke utara) maka akan mudah ditangkap oleh kafir Quraisy. Padahal jarak Makkah Madinah kalau ga muter itu sekitar 498 km dan bisa 8 jam kalau naik bis/mobil. Nah di jaman Rasulullah beliau jalan kaki dan naik hewan tunggangan. Bayangin aja perjuangan beliau mencapai Madinah demi Islam kayak gimana. Aku bener2 terharu kala kabiro kami berkisah :’(
Pas sampai di Gua Tsur Rasulullah mau masuk. Tapi Abu Bakar masuk lebih dulu buat mastiin keadaan gua aman lalu Rasulullah masuk diikuti abdullah bin Abu Bakar (putra Abu Bakar). Paginya Abdullah kembali ke Makkah buat mata2in orang2 Quraisy dan malamnya Abdullah mengiring kambingnya ke Gua Tsur untuk minum Rasulullah dan Abu Bakar sekaligus laporan situasi di Makkah pagi tadi. 
Pada suatu ketika Rasulullah tidur di pangkuan Abu Bakar. Tiba2 ada ular gurun yang gigit kaki Abu Bakar dan bikin Abu Bakar kesakitan hebat. Tapi Abu Bakar ga mau mengganggu tidur Rasulullah. Abu Bakar berusaha nahan rasa sakit sehingga berkeringat dan keringatnya netes ke pipi Rasulullah dan akhirnya Rasulullah bangun. Subhanallah, segitu besar cinta Abu Bakar terhadap Rasulullah sampai dia tidak rela Rasulullah terbangun dari tidurnya meski dia kena musibah :’)
Rasulullah dan Abu Bakar di Gua Tsur selama 3 hari dan selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah setelah sebelumnya datang Abdullah bin Uraiqith, seorang musyrikin namun bisa dipercaya buat membawa kendaraan dan sebagai penunjuk jalan ke Madinah.

Kami cuma liat Jabal Tsur dari kejauhan, jadi kami juga ga masuk ke Gua Tsur. Lalu perjalanan lanjut ke Jabal Rahmah 

2. Jabal Rahmah
   Rahmah artinya kasih sayang. Jabal Rahmah sebenernya bisa dibilang bukit. Tingginya +/- 70 m aja. Letaknya di timur Padang Arafah di Makkah. Gunung ini diyakini sebagai tempat ketemunya Adam dan Hawa setelah diturunkan dari surga karena melanggar perintah Allah. Menurut ahli sejarah, Nabi Adam as diturunkan di India dan Hawa di Irak. Setelah kurang lebih 300 tahun lamanya dan keduanya bertobat akhirnya Allah mempertemukan mereka di bukit ini dan melanjutkan kehidupan. Untuk mengenangnya, di atas Jabal Rahmah ada  tugu dari beton segi empat dengan lebar 1,8 m dan tinggi 8 m. Diyakini Adam dan Hawa bertemu tepat di titik yang kini dibangun tugu tersebut. Jamaah bisa naik mencapai tugu tersebut dengan waktu hanya 15 menit aja.
14. Jabal Rahmah

Pas mau turun dari bis menuju Jabal Rahmah, muthawwif bilang tidak ada syariat harus mendaki gunung ini, namun jika ada yang mendaki boleh, dipersilakan. Dan kesempatan itu aku manfaatin sekeluarga sama beberapa jamaah lain buat mendaki sampai puncak. Waktu mendaki, kami banyak bertemu dengan penjual sovenir khas Tanah suci yang menjajakan dagangannya. Juga banyak pengemis di jalan menuju Jabal Rahmah.

Ga berapa lama kemudian aku dan beberapa jamaah udah sampai di puncak. Aku liat banyak jamaah umrah yang melakukan shalat ngadep tugu di Jabal Rahmah. Padahal sholat itu harus menghadap Ka’bah, bukan tugu Jabal Rahmah. Karena itu banyak ulama yang bilang kalau mendaki Jabal Rahmah dengan niat ibadah adalah bid’ah. Dan, juga bukan ajaran dari Rasulullah menuliskan nama di tugu Jabal Rahmah. Mitos yang berkembang adalah jika seseorang nulis namanya dan nama seseorang yang dicintai (suami/istri/gebetan/pacar) di tembok tugu Jabal Rahmah maka cintanya akan abadi. Tapi banyak tuh yang percaya sama mitos begituan dan pas di depan tugu pada langsung ngeluarin spidol dan nulis namanya dan nama pasangan disitu. Menurutku, selain ga dapet pahala karena bid’ah dan sia2 juga bikin kotor tugu. Mereka mikir mungkin tulisan disana ga akan hilang padahal muthawwif bilang kalau tiap taun tu tugu bakalan dicat supaya keliatan bersih. Nah lo, sia2 kan...

okay city tour Makkah stop dulu disini. nanti disambung lagi ke part 2 :D

Postingan Populer

Sesame Street Elmo 2