Translate This Article

Minggu, 29 Desember 2019

2020 Liburan Yuk!

Tahun 2019 segera berakhir. Tak terasa waktu cepat berlalu yah. Kalau perasaan saya bilang kayaknya kemarin baru awal Desember eh ini udah di akhir Desember aja nih. Dalam hitungan hari kita akan memasuki tahun 2020, tahun baru dalam kalender masehi. Nah, kira-kira udah ada planning apa di tahun 2020? Semoga apa yang direncanakan di tahun depan bisa berjalan dengan lancar ya... Aamiin Yaa Allah...

Ngomong-ngomong soal planning tahun 2020, saya pribadi sebenarnya punya beberapa rencana yang sudah saya buat. Meski masih berupa rencana yang belum matang namun paling tidak saya sudah ada gambaran kasar tentang rencana-rencana tersebut. Rencana yang selalu ada dan terus saya buat di setiap tahun salah satunya adalah tentang trip di tahun 2020. Saya berharap rencana saya untuk mengadakan trip baik di dalam maupun luar negeri akan terwujud. Sebagai orang yang doyan jalan, saya sering sekali melihat kalender tahun baru dan mengecek kapan saya bisa mengambil cuti atau izin kerja. Maklum, kerja sebagai kuli dengan seabrek beban sering membuat saya susah cuti maupun izin meskipun kadang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Harapan saya adalah semoga di tahun 2020 nanti saya bisa mendapatkan kebebasan sehingga saya bisa leluasa ngetrip tanpa ada halangan beban kerja sebagai kuli. Pembaca mohon doakan saya yaa... *serius minta didoain.

Merencanakan waktu untuk liburan sebenarnya tidak sulit. Langkah awal yang biasa saya lakukan adalah punya angan-angan dulu mau ngetrip kemana. Langkah kedua, ambil kalender dan cek tanggal mana saja yang bisa diambil cuti atau izin. Kalau saya biasanya ambil waktu dimana kerjaan nguli sedang ga banyak. Kalau sedang banyak kerjaan saya tidak akan ambil cuti atau izin di tanggal-tanggal itu, bisa diomelin majikan saya nanti hahaha... Selain melihat siklus waktu dimana kerjaan sedang santai, saya juga sering mengecek tanggal-tanggal kejepit di setiap bulan. Tapi, minusnya kalau ambil cuti or izin libur di tanggal kejepit adalah harga tiket sering lebih mahal dari hari-hari biasa. Alih-alih mahal, terkadang saya sudah tidak kebagian lagi memesan tiket tujuan impian untuk liburan. Belum lagi kalau kita mengajak teman ngetrip, bisa jadi mereka membatalkan untuk join karena berbagai hal dan akhirnya hanya saya sendiri yang berangkat. Ah, sudah maklum itu, jalan bareng atau sendiri kalau saya sudah niat banget pasti saya berangkat. Jadi, menurut pengalaman saya, harus jauh-jauh hari memastikan orang-orang yang tertarik ngetrip bareng lalu menentukan tanggal kemudian memesan tiket dan akomodasi jika memang serius ingin ngetrip. Untuk hal-hal lain seperti biaya selama perjalanan bisa didiskusikan bareng nanti.

Bagi yang punya rencana ngetrip tahun depan tapi masih bingung mau ambil di tanggal berapa mungkin bisa cek di kalender yang saya lampirkan ini. Ini bukan kalender tahunan biasa karena ini adalah kalender liburan tahun 2020, hehehe... Sebenarnya ini bukan kalender sih tapi lebih ke list libur nasional dan cuti bersama. Sejak saya nguli bebrapa tahun lalu saya sering sekali ngecek list dan kalender liburan seperti ini bahkan sampai saya cetak dan saya tempel di pintu lemari atau saya taruh di tempat yang dekat atau terlihat dari jarak pandang saya. Jadi saya bisa melihat kemungkinan kapan saya bisa "menghilang" sejenak dari peredaran untuk liburan atau sewaktu-waktu saya suntuk banget dan butuh liburan, Kalendernya saya ambil dari webnya Dinas Pariwisata Kota Solo jadi In sya Allah Valid yaa... And, this is it, holiday calendar 2020 (kalau kurang gede gambarnya di klik aja):

Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020
Sumber: Dinas Pariwisata Kota Solo

Apakah sudah terpikir mau ngetrip kapan, dimana dan dengan siapa? semoga rencananya terlaksana dan bukan hanya jadi wacana yaa :)

Selasa, 08 Oktober 2019

Thailand Lagi, lagi-lagi Thailand

Rasanya sudah lama sekali tidak menulis di laman ini. Banyak cerita perjalanan yang urung dituliskan sehingga hanya disimpan di benak saja. Dengan alasan "sok sibuk" kini saya kembali ke dunia perblogan (ecieh) untuk kembali menuliskan catatan perjalanan yang belum sempat dituangkan. Selain ingin share pengalaman perjalanan, yang terpenting dari menulis disini adalah satu: melawan lupa. bagi saya mendapatkan pengalaman baru ketika sedang traveling adalah hal yang sangat berharga, lebih berharga dari barang-barang mewah yang mungkin saya miliki.

Ok, kali ini saya hendak berbagi cerita tentang perjalanan backpacking saya dan teman-teman ke dua negara yaitu Thailand dan Malaysia selama tujuh hari. Rute kami adalah Indonesia-Thailand-Malaysia-Indonesia. Awalnya, saya hanya merencanakan perjalanan ini dengan teman kuliah sekaligus roommate saya, sebut saja si C. Lalu kami berpikir alangkah baiknya kalau kami mengajak teman lain yang ingin ngetrip juga kesana. Akhirnya kami menemukan dua orang teman lagi yaitu si H dan si I, namun dua orang ini hanya ikut hingga Thailand saja tanpa ikut ke Malaysia karena terkendala izin cuti kerja mereka yang hanya sebentar. Jadilah saya dan si C yang ngebolang ke Malaysia berdua.

Hari itu tanggal 17 Pebruari 2016 kurang lebih jam 9 malam saya dan C berangkat dari Depok menuju hotel Bumi Wiyata Depok menunggu bis Hiba Utama tujuan Soetta. Sebenarnya pesawat ke Thailand terbang pukul 6.30 WIB keesokan harinya, namun karena bis Hiba dari Bumi Wiyata waktu itu hanya ada sampai pukul 22.00 saja, maka kami putuskan berangkat malam itu. Perjalanan malam ternyata bisa ditempuh dalam waktu singkat sehingga tidak membutuhkan waktu lama. Kurang lebih jam 10 malam kami sudah tiba di Soetta. Karena waktu keberangkatan masih lama, akhirnya saya dan C tidur di kursi bandara bersama para penumpang asing yang mungkin juga sama-sama menunggu penerbangan esok hari. Saya dan C akan bertemu dengan 2 orang teman lain yaitu H dan I keesokan harinya saat boarding.

Kali itu kami menggunakan Batik Air dari Jakarta kemudian transit di Changi (Singapura) dan beralih ke Thai Lion Air menuju Bangkok. Kami mendarat di Don Mueang International Airport (DMK). Dari sini kami menunggu teman C, sebut saja si K yang warga asli Thailand untuk menemani kami selama di Thailand, namun ternyata K tidak bisa menemui kami siang itu karena alasan pekerjaan. Untungnya saya dan C sempat browsing transportasi umum dari DMK ke Khaosan Road, tempat hotel kami berada. Kami pun naik shuttle bus berlabel A2 bersama dengan para turis asing lain yang sepertinya memang searah dengan kami ke Khaosan Road, pusat backpacker Thailand. Sekedar info, terdapat dua shuttle bus yang berada di DMK di tahun itu yaitu shuttle bus A1 dan A2. 

Bis yang kami naiki waktu itu ternyata tidak langsung menuju Khaosan Road. Kami pun harus turun di halte Mo Chit yang letaknya tepat di sebelah tangga menuju Mo Chit BTS Station (semacam Skytrain) mencari bis tujuan Khaosan Road. Karena ini pengalaman pertama kami ke luar negeri tanpa ikut agen tur, kami pun harus bertanya kepada warga sekitar yang lalu lalang disekitar halte. Warga Thailand yang kami tanyai pun bermacam-macam mulai dari tukang ojek pengkolan (tukang ojek disana memakai seragam jaket oranye), pedagang asongan, dan berakhir di pekerja kantoran karena hanya orang ini yang paham maksud dan tujuan kami kenapa kami ada disini. Kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan seperti kebanyakan masyarakat Indonesia, warga Thailand pun masih banyak yang belum bisa berbahasa Inggris. Nah, setelah mendapat penjelasan dari mbak2 dan mas2 pekerja kantoran yang kami temui akhirnya kami berjalan turun ke bawah dan menunggu bis nomor 44 yang mengantar kami hingga ke dekat Khaosan Road tepatnya di Victory Monument. Oiya, nanti saya ceritakan soal transportasi di Thailand terutama bisnya karena selama di Thailand kami sering menggunakan moda transportasi ini :)

Sepanjang perjalanan saya melihat suasana jalan yang kami lalui. Suasana jalan raya layaknya di Jakarta yang khas dengan kendaraan bermotor dan gedung-gedung di kiri kanan jalan. Bedanya waktu itu di Thailand sudah ada skytrain sehingga banyak "rel melayang" di atas jalanan yang kami lewati. 

Perjalanan dari Mo Chit diperkirakan 15 menit, namun karena waktu itu sudah masuk masa orang-orang pulang kerja maka jalanan sudah mulai agak ramai sehingga sampai ke Victory Monument (monumen tempat kami turun dari bis no 44) ditempuh dalam waktu kurang lebh 1 jam. Dari situ kami melihat papan penunjuk jalan dan melihat bahwa jika kami hendak ke Khaosan Road kami harus menyeberang jalan. Tidak berapa lama kemudian kami sudah masuk ke Khaosan Road, kawasan backpacker di Thailand...

Postingan Populer

Sesame Street Elmo 2