Translate This Article

Rabu, 04 Juni 2014

Menyambangi Lagi "Nenek Moyang" Sebelum Pulang

Perjalanan menuju Jeddah dari Madinah ditempuh selama 457 km dalam waktu 5-6 jam. Aku, masih aja ngrasa ga mau ninggalin Madinah. Pas angkat ransel dan masuk ke bis pun rasanya ga semangat. Aku ngerasa hatiku terpaut disana. Bahkan aku masi belum percaya kalau hari ini aku harus cuss menuju Jeddah dan balik ke Bangkok. Mungkin banyak atau bahkan pada ga tau kalau aku sampe nangis pas bus mulai jalan pelan ninggalin hotel. Untuk kesekian kalinya aku berdoa semoga aku bisa kembali ke Tanah Suci lagi. Aku bener2 kangen kesana lagi :’)

Perjalanan yang kami lalui memang lumayan jauh. Tapi ini ga seberapa kalau dibandingin sama haji/umrahnya orang2 zaman dulu. Kalau zaman sekarang orang2 bisa dengan mudahnya ke Tanah suci pake pesawat, di zaman kakek buyutnya ayah ga kayak gini. Aku inget cerita ayah waktu kakek buyutnya ayah (ya aku juga termasuk cucunya :D) pergi haji. Beliau jauh2 bulan bahkan mungkin setaun sebelumnya udah persiapan. Ga Cuma dari segi finansial aja tapi juga bekal bahan makanan, obat2an dan sebagainya. Karena zaman itu belum ada pesawat makanya para jamaah haji naik kapal kesana. Transit di ujung Aceh baru lanjutin perjalanan ke Tanah Suci. Itulah sebabnya Aceh kondang namanya sebagai serambi Makkah. Nah, kalau zaman sekarang kita naik pesawat dari Jakarta ke Jeddah kira2 8 jam aja, orang2 zaman dulu naik kapal berbulan2. Kata kakek beliau menempuh perjalanan kira2 3 bulan. Bener2 perjuangan yang hebat menuju Tanah Suci memenuhi panggilanNya sekaligus menengok kampung halaman.

Oke, sebelum cerita perjalanan menuju Jeddah, aku mau cerita soal sejarah kota ini dulu.  Kota yang punya sebutan The Bride of Red Sea (ratu Laut Merah) ini ada di barat Arab Saudi dengan luas +/- 1200 km2 dan garis pantainya sepanjang 80 km2. Sebenernya, Jeddah udah diakui keberadaannya sejak kurang lebih 2500an taun lalu pas masi jadi desa kecil dengan penduduknya yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Karena lokasinya yang strategis makanya desa itu berkembang dan berubah jadi pusat perdagangan antara negara2 Mediterania dan negara2 timur. Nah, taun 647 M Khalifah Utsman bin Affan menyatakan Jeddah sebagai pintu masuk resmi ke Makkah. Jeddah makin berkembang jadi pusat dagang dan menarik Portugis yang udah siap buat nyerbu Jeddah taun 1516. Tapi Jeddah yang saat itu dikuasai Kesultanan Ottoman ga nyerah. Raja lalu ngebangun benteng ngelilingin Jeddah dengan 4 pintu. Meski dibalik benteng besar tapi Jeddah terus berkembang cepet dan ga nerima perwakilan negara2 Eropa.  Baru di tahun 1825 masih di bawah kuasa Turki Ottoman barulah Jeddah nerima perwakilan dari Eropa yaitu Prancis dan Inggris. Maka saat itu Jeddah disebut Bilad al Kanasil (The City of Consulates). Sekarang dikenal juga dengan sebutan al-Balad atau Balad (negeri) yang identik sama kawasan Old Jeddah yang juga sering diidentikkan sebagai pusat belanja disana. Setelah Kesultanan Turki Ottoman runtuh di tahun 1915, benteng yang ngelilingin Jeddah pun runtuh. So sad...

O iya, Jeddah berasal dari kata jaddah (nenek moyang, baca: makam nenek moyang). Bisa juga berarti tepi pantai/sungai diantara 2 gunung. Namun kini lebih diartikan sebagai nenek moyang. Kenapa? Karena disini menurut ulama dan arkeolog disinilah Hawa hidup abis dipisahin Allah sama Adam dari surga. Dan di Jeddah inilah Hawa wafat dan dimakamkan. Nah, di banyak cerita katanya makam Hawa tingginya sampe 145 m. Konon, beliau bertubuh tinggi. Bahkan tempat terdalem di Laut Merah Cuma selututnya doang, MasyaAllah... Makam Hawa dulu ditandai dengan tugu. Tapi karena banyak orang yang berlaku syirik disitu makanya pemerintah Arab Saudi ngrobohin tugu tadi. Dan kini yang keliatan Cuma tanah lapang kosong yang dikelilingi pagar tembok.

Jeddah selain sebagai pusat perdagangan tapi juga sebagai gerbang utama ke Makkah dan Madinah baik via Jeddah Islamic Port yang dikenal sebagai pelabuhan tertua atau King Abdul Aziz Int. Airport yang diresmiin taun 1981 sama Raja Khalid. Jeddah juga jadi terminal akhir kepulangan jamaah haji/umrah (Madinatul Hujaj).
Itu dia sekilas tentang Jeddah. Aku ada cerita seru yang mau dibagiin. Apa itu? Tunggu di postingan selanjutnya :D

Postingan Populer

Sesame Street Elmo 2