Translate This Article

Selasa, 27 Januari 2015

Sightseeing at Ramkhamhaeng Night Market

Postingan sebelumnya udah aku ceritain soal city tour di Thailand sebelum balik ke Indonesia. Gimanapun juga pengalaman "nyasar" di sini tetep berbekas di hati dan pikiran (lebai dikit ah...). Gimana enggak coba, mulai dari kesasar dan ga tau harus berbuat apa2 sampai bisa jalan2 keliling kota. Dan aku sadar ini semua adalah kehendakNya. Ambil hikmahnya aja lah, aku bisa jalan2 gratis dan ketemu dengan orang2 baik yang udah nolongin kami disini, Alhamdulillah...

Ngomong2 soal Thailand, aku pasti inget pengalamanku yang satu ini dan pengen balik ke sana lagi. Bagi yang pengen ke sana bolehlah ajak2, he3... Apalagi kemaren aku sempet liat ada promo tiket awal bulan Pebruari Jakarta Bangkok PP dengan harga 60% lebih murah loh... kyaaaaa.....

Aktivitas kami di sini sebenernya biasa aja sih mulai dari pagi hari bisa dibilang ga beda kayak kami di Indonesia: bangun pagi, sholat subuh, mandi, sarapan. Pas sarapan aku suka banget minum coklat panas pake krimer tanpa gula sama bikin roti tawar panggang barengan sama penghuni hotel lain, hehe... abis sarapan biasanya para jamaah kembali ke kamar hotel ga terkecuali kami, kecuali jika bu kabiro ngajak ayah dan beberapa jamaah laki2 buat berembug di lobi atau musholla hotel atau ngajak aku/adek ngurusin kelengkapan buat para jamaah. Aku sama bu kabiro abis sarapan sering ke kantor Pak G yang letaknya ga jauh dari hotel tempat kami menginap, Regent. Disana kami ketemu sama Pak G, Ust. S dan beberapa stafnya yang ramah dan siap bantu kami

Pernah pas pagi2 abis subuh kami sekeluarga jalan2 di sekitar hotel, masuk ke kawasan kompleks pemukiman penduduk. Daerah yang dekat dengan hotel adalah kawasan pemukiman muslim. Makin masuk ke kompleks adalah pemukiman umat budha, terlihat ada altar2 kecil lengkap ama dupa dan sesaji bunga khas Thailand. Kami terus jalan sampai akhirnya nemu pemukiman orang kristen evangelist Korea. Kami ga berlama-lama disitu karena banyak anjing penjaga berkeliaran di depan rumah2 besar berdesain gotik yang selalu tertutup rapat. Akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel karena hari sudah mulai siang dan lanjut sarapan di restoran hotel.

Selama perjalanan kembali ke hotel kami sering membandingkan rumah2 di sini dengan di Indonesia. Di sini, rumah2 kebanyakan memiliki taman atau sekedar tanaman2 yang ditata rapi di depan rumah. Banyak juga rumah yang pake pagar alami (pohon2an) sebagai pembatas rumah dengan jalan. Rumah2 disana juga memasang 2 bendera di pagarnya, bendera negara dan yang 1 bendera warna kuning yang aku ga tau bendera apa itu. Mungkin lambang kerajaan Thailand kali ya...

Pas siang/sore bahkan malam bu kabiro juga biasanya ngajak aku/adek ke sevel buat beli pulsa/barang2 kebutuhan sehari-hari. Karena bu kabiro ga bisa basing maka aku sama adek yang sering diajak kemana2 mulai dari ke kantor Pak G, sevel, bank, mall bahkan pasar tradisional di Ramkamhaeng. Kadang para jamaah juga sering nitip barang2 keperluan jadi kesempatan ini aku ambil sekalian jalan2 di Ramkamhaeng, hehehe...

Ketika pagi keluar hotel menuju jalan utama Ramkhamhaeng yang jaraknya kira2 50 m aja udah bisa nemu para penjual kaki 5 yang jualan di trotoar. Barang2 yang dijual macem2 mulai dari makanan, pakaian, lapak koran, bunga untuk sembahyang umat budha, obat2an tradisional dll, hingga pengamen jalanan pun ada di sini, mirip banget sama pasar di Indonesia. Makanan macam2 dan hampir mirip sama masakan Indonesia. Makanan berat macam nasi dan bubur untuk sarapan, lauk pauk dan masakan macam kuah kari, tumis, dan mungkin sejenis balado yang penah aku liat ada disitu. Jajanan pasar khas Thailand pun banyak dikerumuni pembeli. Aku juga liat banyak yang jual sate2an macam sate sosis dkk yang sekarang masih ngehits di Indonesia. 


Thailand street food
64. Thai street food. Mirip jajanan di Indonesia ya
Source: pinterest.com
 
Semuanya terlihat yummy tapi aku ga pernah beli makanan2 itu karena ga tau apakah itu halal apa ga. Dan lagi, Ust. S yang asli orang Thai juga memperingatkan untuk ga beli makanan/minuman di situ kecuali yang label halal/menuliskan moslem food di kedai/lapaknya. Kami pun nurut. Yang pernah kami beli adalah buah2an di penjual gerobak macam penjual rujak di Indonesia. Pas itu bu kabiro penasaran sama buah yang mirip kedondong tapi sizenya lebih kecil. Si bapak penjual pun mengisyaratkan kami buat nyoba, dan ternyata rasanya mirip jambu. Kami pun beli trus sampai di hotel kami bagi2in ke jamaah.

Makin sore, suasana makin ramai. Di sepanjang jalan Ramkhamhaeng ini banyak banget pedagang kaki lima yang buka lapak, karena mulai pukul 15.30-22.30, adalah saatnya Ramkhamhaeng Night Market. Ya, pasar malam yang buka tiap hari ini jual macam2 barang keperluan sehari-hari ga jauh beda kayak pas pagi hari, tapi dengan suasana yang lebih semarak karena barang2 yang dijual lebih bervariasi. Pokoknya ni tempat cucok banget buat para backpacker yang mau berburu makanan, barang2/oleh2 dengan harga miring. Kemampuan nawar harga di sini sangat diperlukan guys...


Ramkhamhaeng
65. Suasana sore menjelang Ramkhamhaeng Night Market. Ada bebeapa lapak yang udah buka

Ramkhamhaeng Night Market
66. Walk along at Ramkhamhaeng Night Market
Source: http://inter.tourismthailand.org/fileadmin/upload_img/Attraction/6200/Ramkhamhaengeng.jpg


Ramkhamhaeng Night Market
67. Ramkhamhaeng Night Market dekat Universitas Ramkhamhaeng
Source: http://johnsonism.com/wp-content/uploads/2014/04/market-640x372.jpg

Selain pasar tradisional dan night market, di sepanjang jalan Ramkhamhaeng ini juga ada beberapa pusat perbelanjaan modern. Sebut saja Central Power Center Huamark, Fashion Island, Huamark Town Center, The Mall Bangkapi, The Mall Ramkhamhaeng 2 dan 3 ada di situ. Banyak juga kios2 yang menjual berbagai macam barang2. Yang terdekat sama hotel Regent adalah Huamark Town Center, so, aku sering kesana sama bu kabiro. Pernah juga kami sekeluarga kesana beli camilan skalian jalan2. Pernah juga cuma berdua sama adek ngemall kesono daripada tiduran di kamar hotel, wkwkwk

Sekilas tentang daerah bernama Ramkhamhaeng adalah daerah luas di distrik Bangkapi yang ada di sepanjang jalan Ramkhamhaeng, jalan arteri utama di Bangkok Timur sepanjang 18 km. Nama daerah ini diambil dari nama raja ketiga Dinasti Phra Ruang dari Kerajaan Sukhotai. Raja yang berkuasa dari tahun 1279–1298 ini berjasa membuat aksara Thai. Selain itu raja ini juga jadiin agama budha jadi agama kerajaan saat itu. 


Layaknya daerah kota besar, Ramkhamhaeng di pagi dan sore hari juga ga lepas dari macet. Banyak orang yang pergi ke tempat kerja maupun mahasiswa/i yang mungkin berangkat kuliah. Ada 2 universitas di sini, Ramkhamhaeng University sama Assumption University. Ramkhamhaeng University berdiri sejak tahun 1971 yang alumninya banyak jadi orang sukses di negeri Gajah Putih ini. Sebut saja Mario Maurer (model & aktor Thailand), Abishit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand ke-27) dan masih banyak lagi. Stadion Rajamanggala yang terkenal yang sering dipake buat turnamen sepakbola ASEAN juga terletak di pinggir jalan arteri ini.

3 komentar:

  1. Good place... For night market n many food in ramkhamhaeng street... Love it....

    BalasHapus
  2. Street foodnya Thailand memang juarak, makanannya apalagi. Aku suka berbagai macam gorengan yang dutawarkan, sangata sangat menggugah selera cuman kadang ragu...halal nggak ya?

    BalasHapus
  3. The Best titanium glasses in the world | TITNIA | TITNIA
    Best titanium camping cookware titanium glasses in the world Best mens titanium earrings titanium head titanium tennis racket glasses titanium sheet in the world The best titanium glasses citizen titanium dive watch in the world | TITNIA.

    BalasHapus

Postingan Populer

Sesame Street Elmo 2