Translate This Article

Sabtu, 02 Januari 2016

Pulau Cantik itu Bernama Samalona

Hari ketiga: Ahad, 12 April 2015

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Ahad itu akan kami gunakan untuk jalan2. Ya, full jalan2. Kami akan menuju sebuah tempat di seberang Makassar yang menurutku cocok untuk dijadikan tempat liburan yang nyaman. Kami bersiap kesana setelah packing karena sore nanti sebagian besar teman-teman akan kembali ke Jakarta untuk menjalani rutinitas macam biasa.

Mobil hotel melaju dengan kecepatan normal melewati jalanan kota Makassar yang tidak terlalu padat kala itu. Supir (yang paling ganteng sendiri karena semua passengernya adalah perempuan) memilih lewat tol untuk mempercepat waktu tempuh perjalanan. Kami akan menuju sebuah pulau cantik yang tak terlalu jauh jaraknya dari ibukota propinsi ini. Pulau cantik itu adalah Pulau Samalona.

Perjalanan tanpa hambatan (Alhamdulillah) membawa kami sampai di dermaga penyeberangan pulau Kayangan. Letak dermaga ini ada di seberang benteng Fort Rotterdam. Di dermaga ini banyak berjajar perahu-perahu motor yang siap mengantarkan traveler menuju pulau-pulau di seberang. Ada beberapa pulau yang sering didatangi para traveler seperti Pulau Samalona, dan pulau Kayangan. Pada kesempatan itu kami hanya mengunjungi Samalona karena selepas itu sebagian besar teman-temanku akan bertolak ke Jakarta untuk kembali beraktifitas. Setelah proses tawar menawar dengan pengemudi perahu motor, disepakati harga 300 ribu untuk jasa antar-jemput dari dermaga-Samalona pp untuk jarak tempuh yang cukup pendek (2 km) selama 30 menit (mahal ga sih gaes?).

Daaannn... Inilah Samalonaaa... Cantik bukan? Pulau berpasir putih dengan perairan yang dangkal dan jernih ini cocok untuk diving dan snorkeling. Terbukti dengan banyaknya warga lokal yang menyewakan peralatan untuk itu. Tentu saja kelihaian dalam hal tawar-menawar tetap diperlukan yaa :)

Samalona
75. Pantai Samalona
Samalona Beach

Samalona
76. Pantai Pasir Putih, Samalona
White-sand Beach, Samalona

Lapar sehabis diving, snorkeling atau sekedar bermain di pantai Samalona? Jangan khawatir karena ada kedai-kedai yang menawarkan menu seafood. Kalaupun mau beli ikan, harganya lumayan. Sekitar 30 ribu untuk ikan kecil karena penduduk lokal tidak ada yang mencari ikan di daerah ini sehingga harus membelinya dari para nelayan. Bagi yang ingin bermalam ada cottage dan rumah penduduk yang dijadikan tempat beristirahat. Tarifnya sekitar 550 ribu plus makan, sewa alat snorkeling dan 1 butir kelapa muda (Kelapa muda disini cukup mahal menurutku, sekitar 15 ribu per butirnya). O iya, jangan lupa bawa lotion anti nyamuk atau raket nyamuk kalau perlu karena katanya disini banyak nyamuk.


Samalona Island
77. Salah satu cottage di Pulau Samalona
One of cottage in Samalona Island

Puas bermain-main di Samalona, kami memutuskan untuk kembali ke daratan Makassar untuk menuju Jl. Sombaopu membeli buah tangan untuk dibawa kembali ke Jakarta. Bagi sebagian besar temanku, jalan-jalan di Makassar dan sekitarnya akan berakhir. Tapi bagiku dan 2 orang temanku, petualangan berikutnya baru akan dimulai karena kami bertiga masih tinggal di kota ini. Tunggu kelanjutan kisah kami selanjutnya :D

3rd day: Sunday, April 12nd, 2015 

As planned as before, We would have a tour that Sunday. Ya, full of tour. We would go to place across Makassar which I think suitable for comfy holiday. We ready to went there after packing because almost of my friends would be getting back to Jakarta on this afternoon.

The hotel car drove with normal speed trough the Makassar road which not very crowded. The driver (who was the one and only man in the car) chose to passed the toll to speed up the time. We would go to a beautiful island which not far from the capital city of  this province. That was Samalona Island.

Unobstacle travel (alhamdulillah) brought us to the Kayangan Island Quayside.This quayside is across Fort Rotterdam. So many boats that ready to take the travelers to the islands. There were islands which travelers often came like Samalona and Kayangan Island. We just went to Samalona at that time because almost of my friends would go back to Jakarta. After bargained with boat driver, we paid Rp. 300.000 for shuttle with very near distance (2 km) for 30 minutes (was it expensive??)

And... It was Samalonaaa... it was beautiful, right? White-sand island with shallow and clear sea water were suitable to diving and snorkeling. Many natives hired those equipment. The ability of bargaining is needed here, of course :)

Feel hungry after diving, snorkeling, or just walk along in Samalona beach? Don't worry because there were food stalls which offer seafood menus. If you want to buy fish, it price was so expensive. It's about Rp. 30.000 for little fish because no one natives who catching the fish there so they must buy it from the fishermen. If you want to spend the night here, there were cottages and natives home for relax. The price was about Rp. 550.000. Eat, snorkeling equipment and a coconut included (I think the coconut was so expensive here, about Rp. 15.000 for one). Oh, don't forget to bring mosquito repellent lotion or mosquito racket if it is needed because people said that so many mosquito here. 

Satisfied played in Samalona, we chose back to Makassar led up Sombaopu St to bought sovenirs. For almost of my friends, the Makassar trip would be end, but it would be a new trips for me and 2 other my friends because we still stayed in this city. So, please  wait for our next story :D

Postingan Populer

Sesame Street Elmo 2