Perjalanan menuju Jeddah dari Madinah ditempuh selama 457 km
dalam waktu 5-6 jam. Aku, masih aja ngrasa ga mau ninggalin Madinah. Pas angkat
ransel dan masuk ke bis pun rasanya ga semangat. Aku ngerasa hatiku terpaut
disana. Bahkan aku masi belum percaya kalau hari ini aku harus cuss menuju
Jeddah dan balik ke Bangkok. Mungkin banyak atau bahkan pada ga tau kalau aku
sampe nangis pas bus mulai jalan pelan ninggalin hotel. Untuk kesekian kalinya
aku berdoa semoga aku bisa kembali ke Tanah Suci lagi. Aku bener2 kangen kesana
lagi :’)
Perjalanan yang kami lalui memang lumayan jauh. Tapi ini ga
seberapa kalau dibandingin sama haji/umrahnya orang2 zaman dulu. Kalau zaman
sekarang orang2 bisa dengan mudahnya ke Tanah suci pake pesawat, di zaman kakek
buyutnya ayah ga kayak gini. Aku inget cerita ayah waktu kakek buyutnya ayah
(ya aku juga termasuk cucunya :D) pergi haji. Beliau jauh2 bulan bahkan mungkin
setaun sebelumnya udah persiapan. Ga Cuma dari segi finansial aja tapi juga
bekal bahan makanan, obat2an dan sebagainya. Karena zaman itu belum ada pesawat
makanya para jamaah haji naik kapal kesana. Transit di ujung Aceh baru lanjutin
perjalanan ke Tanah Suci. Itulah sebabnya Aceh kondang namanya sebagai serambi
Makkah. Nah, kalau zaman sekarang kita naik pesawat dari Jakarta ke Jeddah kira2 8 jam aja,
orang2 zaman dulu naik kapal berbulan2. Kata kakek beliau menempuh perjalanan
kira2 3 bulan. Bener2 perjuangan yang hebat menuju Tanah Suci memenuhi
panggilanNya sekaligus menengok kampung halaman.
Oke, sebelum cerita perjalanan menuju Jeddah, aku mau cerita
soal sejarah kota ini dulu. Kota yang
punya sebutan The Bride of Red Sea (ratu Laut Merah) ini ada di barat Arab Saudi
dengan luas +/- 1200 km2 dan garis pantainya sepanjang 80 km2. Sebenernya,
Jeddah udah diakui keberadaannya sejak kurang lebih 2500an taun lalu pas masi
jadi desa kecil dengan penduduknya yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Karena
lokasinya yang strategis makanya desa itu berkembang dan berubah jadi pusat perdagangan
antara negara2 Mediterania dan negara2 timur. Nah, taun 647 M Khalifah Utsman
bin Affan menyatakan Jeddah sebagai pintu masuk resmi ke Makkah. Jeddah makin
berkembang jadi pusat dagang dan menarik Portugis yang udah siap buat nyerbu
Jeddah taun 1516. Tapi Jeddah yang saat itu dikuasai Kesultanan Ottoman ga
nyerah. Raja lalu ngebangun benteng ngelilingin Jeddah dengan 4 pintu. Meski
dibalik benteng besar tapi Jeddah terus berkembang cepet dan ga nerima
perwakilan negara2 Eropa. Baru di tahun
1825 masih di bawah kuasa Turki Ottoman barulah Jeddah nerima perwakilan dari
Eropa yaitu Prancis dan Inggris. Maka saat itu Jeddah disebut Bilad al Kanasil
(The City of Consulates). Sekarang dikenal juga dengan sebutan al-Balad atau
Balad (negeri) yang identik sama kawasan Old Jeddah yang juga sering
diidentikkan sebagai pusat belanja disana. Setelah Kesultanan Turki Ottoman
runtuh di tahun 1915, benteng yang ngelilingin Jeddah pun runtuh. So sad...
O iya, Jeddah berasal dari kata jaddah (nenek moyang, baca:
makam nenek moyang). Bisa juga berarti tepi pantai/sungai diantara 2 gunung. Namun
kini lebih diartikan sebagai nenek moyang. Kenapa? Karena disini menurut ulama
dan arkeolog disinilah Hawa hidup abis dipisahin Allah sama Adam dari surga. Dan
di Jeddah inilah Hawa wafat dan dimakamkan. Nah, di banyak cerita katanya makam
Hawa tingginya sampe 145 m. Konon, beliau bertubuh tinggi. Bahkan tempat
terdalem di Laut Merah Cuma selututnya doang, MasyaAllah... Makam Hawa dulu
ditandai dengan tugu. Tapi karena banyak orang yang berlaku syirik disitu
makanya pemerintah Arab Saudi ngrobohin tugu tadi. Dan kini yang keliatan Cuma tanah
lapang kosong yang dikelilingi pagar tembok.
Jeddah selain sebagai pusat perdagangan tapi juga sebagai
gerbang utama ke Makkah dan Madinah baik via Jeddah Islamic Port yang dikenal
sebagai pelabuhan tertua atau King Abdul Aziz Int. Airport yang diresmiin taun
1981 sama Raja Khalid. Jeddah juga jadi terminal akhir kepulangan jamaah
haji/umrah (Madinatul Hujaj).
Itu dia sekilas tentang Jeddah. Aku ada cerita seru yang mau
dibagiin. Apa itu? Tunggu di postingan selanjutnya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar