Translate This Article

Selasa, 16 September 2014

Get Stranded in Bangkok (2): @Suvarnabhumi-Hotel

2 jam yang kami lalui sejak dari Jakarta akhirnya nganter kami di Suvarnabhumi International Airport. Begitu turun pesawat, jamaah pada bingung. kami ga tau kemana dan ga tau apa yang harus kita lakuin, karena emang ga ada rencana kesini dan ga ada satu pun orang yang kami kenal.

Tiap penumpang yang turun di terminal kedatangan luar negeri akan dikasih formulir imigrasi yang harus diisi dan diserahin bareng sama paspor sebelum ambil bawaan dari bagasi. Waktu itu kami bingung karena disitu tertulis dimana dan selama berapa hari kami akan stay di Thailand. Dan dengan "jujur" kami isi dengan keadaan kami sebenarnya. petugas yang bantu kami maklum juga kali ya...ngeliat rombongan kami banyak yang lansia dan dikit banget yang bisa basing, heuheu...

Pengecekan dokumen keimigrasian selesai. Sekarang yang bikin kami bingung adalah di airport yang seluas dan semodern ini siapa yang akan kami temui? Para ibu mulai panik karena kata kabiro sebelum kami berangkat kami akan ketemu guide yang akan antar kami ke hotel. Tapi kami belum ketemu sama si guide itu. Alhasil muter2lah kami di pelataran Suvarnabhumi yang luassss (Soetta kalah banget deh...) hingga akhirnya datang seorang lelaki tambun yang ajak kami semua masuk bis untuk dibawa ke hotel.

 44. Eksterior Suvarnabhumi (1)

45. Eksterior Suvarnabhumi (2)
o iya, FYI, di Thaiand kalau ke toilet jangan kaget ya karena ga disediain air buat cebok. Kita hanya akan nemu tisu gulung di tembok pembatas toilet satu dengan lainnya karena disini nerapin sistem toilet kering. Ada sih air, cuma di toilet buat difabel yang biasanya ada di paling ujung dan hanya disediain 2 toilet. Buat kami sebenernya risih dengan sistem macam itu. Makanya ada jamaah kami yang bawa tisu basah/air mineral buat bersih2. Karena dalam Islam yang namanya bersuci (dalam hal ini istinja') itu ya pakai air. Kalau ga ada bisa pakai yang lain macam tisu, dll.

Di bis, laki2 yang ngaku namanya Sam yang asli Malay beristrikan orang Thai ini ngenalin dirinya. Dia guide yang diutus biro umrah kami buat anter kami sampai hotel. Suasana pun jadi damai lagi karena kami ngerasa udah ada di "jalur" yang bener. Sepanjang jalan para jamaah mulai akrab dan tanya jawab seputar Thailand sama Sam. Aku dan adek yang duduk pas di belakang sopir sibuk sendiri ambil gambar pemandangan Bangkok yang mirip banget sama Jakarta. Bedanya disini lebih banyak jembatan layang, lebih teratur dan ga ada macet. Ada sih, cuma ga separah kayak di Jakarta. Meski udah ngerasa rada lega tapi aku sekeluarga tetep inget ayah yang masih di Jakarta dan berharap segera kumpul lagi. Entah hari ini atau besok. Ibu pun langsung telpon ayah dan ayah bilang sore itu akan terbang ke Bangkok.

Ini beberapa pemandangan Bangkok yang aku ambil untuk pertama kalinya

46. Baru Keluar dari Suvarnabhumi

47. Jalanan Menuju Pusat Kota

Perjalanan airport-hotel makan waktu lumayan lama. 1-2 jam kali ya kalau dikira-kira. Ga trlalu meratiin waktu pas itu. Jelasnya sampai hotel udah menjelang magrib. Dan akhirnya sampailah kami di hotel. Pas itu kita nginep di Mercure, tepat di pusat kota. Seberang hotel ada Central Plaza, salah satu mall di Bangkok. Nah, ngomong2 soal mall, disana ga terlalu banyak dibangun. Ga kayak Indonesia (baca: Jakarta) yang mallnya bejibun sampai 200an lebih katanya.

Abis check-in dan masuk kamar masing2 (kami sekeluarga kecuali ayah) jadi 1 kamar. 1 kamar biasanya diisi 2 orang) aku naruh ransel dan barang2 bawaan trus observasi kamar. Luas dan interiornya bagus dan terlalu mewah untuk ukuran backpacker, ha3...  tapi aku bersyukur karena perjalanan transit di pusat kota selama 1 malam ini bisa bikin aku betah duduk. Ya. Karena begitu aku buka tirai yang nutupin jendela, Subhanallah, aku bisa liat view Bangkok dengan gedung2 tingginya, kendaraan yang lalu lalang di jalanan, lampu2 kota yang kelip2 dan berpendar sampai perkampungan penduduk di pinggiran kota yang masih banyak tersedia lahan kosong. Ga macam Jakarta (bandingin sama Jakarta lagi deh aku :D) yang udah susah banget nemuin lahan kosong. View inilah yang bikin aku betah duduk di depan jendela dari ba'da sholat maghrib, makan malam hingga mau tidur. dan pemandangan ini yang akan aku liat sampai esok hari. Ga lupa aku ambil camding dari ransel dan took some pictures of it.

48. Bangkok at the Night

49. Lampu yang Berpendar. Mirip Huruf Thai Ga Si?

Ok, saatnya istirahat ngumpulin tenaga buat esok dan berharap semuanya fine.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Sesame Street Elmo 2