Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Rombongan yang "tertinggal" di Jakarta akhirnya sampai juga di Suvarnabhumi. Ayah langsung meluk aku, begitu juga beberapa jamaah wanita yang langsung menghambur lari ke arahku diikuti muka haru+linangan air mata yang keluar dari sudut mata mereka (serius, ga lebai). Kami akhirnya bisa kumpul lagi di tempat tak terduga, Bangkok.
Abis makan, kami semua menuju musholla untuk ibadah. Sedikit penjelasan tentang musholla/prayer room di Suvarnabhumi, aku agak terkesima pas masuk didalam. Karena banyak muslim disana yang menyapa kami dengan ramah. Sembari menunggu waktu ashar tiba, aku ngobrol sama wanita keturunan India yang berkebangsaan Thailand. Dia udah menduga kami akan berangkat umrah (mungkin karena kostum kami samaan kali ya...)
Ok, abis sholat kami kembali lagi ke lantai atas untuk menunggu kepastian tiket. Hinga magrib kamipun belum mendapat info apapun. O iya, sedikit penjelasan kenapa kami ga bisa berangkat cepet ke Tanah Suci karena ada sesuatu hal yang membuat kami pending berangkat dan harus transit di Bangkok. Ada oknum yang mengambil keuntungan dibalik pembelian tiket kami. Dan itu bukan kesalahan dari biro kami. Mereka juga kena imbasnya. Saat aku tau hal itu aku berpikir alangkah bodohnya orang yang tega menipu kami para jamaah umrah dan biro dengan mengambil kesempatan macam ini. Mereka tidak berpikir apa yang mereka lakukan sebenernya ngerugiin diri mereka sendiri karena mereka menghalangi orang untuk beribadah ke Tanah Suci. Mereka hanya memikirkan kesenangan sesaat di dunia tanpa berpikir efeknya. Baik efek di dunia yang berat maupun efek di akhirat kelak yang lebih berat. Ini bener2 ujian dalam beribadah yang paling besar yang pernah aku alami sampai aku nulis postingan ini. Tapi gimanapun juga kami ga boleh kebawa emosi. Kalau pengen jadi hamba Allah yang lebih baik dari sebelumnya dan ingin derajat di hadapanNya lebih baik dari sebelumnya, kami harus menyikapi keadaaan ini dengan sabar dan tawakal. Gimanapun juga aku tetep yakin kalau kami semua akan bisa sampai ke Tanah Suci dengan selamat.
Back to the story. Waktu magrib pun tiba. Kami kembali turun ke prayer room buat ibadah. Disinilah bantuan Allah datang. Salah seorang rombongan biro kami (laki, sebuat aja Y) sehabis sholat ngobrol2 sama orang sebelahnya. Si Y cerita semua permasalahan kami dan ternyata orang tadi dengan ikhlas mau bantu kami dan pengen ketemu sama jamaah. Akhirnya orang tadi langsung koordinir kami untuk keluar Suvarnabhumi dan dia udah nyiapin akomodasi dsb buat kami. What a coincidence! Ini bantuan Allah yang nyata! Kami dipertemukan sama sodara seiman kami disini.
Sesampainya di hotel, kira2 jam 22.30 kalau ga salah. Aku langsung tau kalau itu hotel muslim karena semua pegawai wanita yang bekerja disitu memakai penutup aurat. Dugaan ini makin bener pas keesokan harinya aku liat suasana sekitar kalau kami tengah berada di kawasan muslim Thailand, Ramkhamhaeng.
Kami mulai mengambil kunci kamar masing-masing dan naruh barang. Ada perasaan berbeda waktu aku tiba di hotel ini. Suasana Islam sangat kental disini. Dari hiasan hotel yang banyak majang kaligrafi dan nama-nama kota-kota Islam dunia tertulis rapi. Tapi aku ga sampai bengong karena aku kudu turun ke resto buat ngisi perut buat makan malam.
Ada kejutan lagi dari Allah buat kami khususnya keluargaku di resto. Penasaran sama kisah selanjutnya? Tunggu postingan berikutnya ;)